Selasa, 06 Desember 2011

Menulis itu Tidak Sulit

Menulis merupakan kesenangan tersendiri bagi sebagian orang. Dengan menulis seseorang bisa dengan jelas menyampaikan aspirasi atau maksud. Pada dasarnya kemampuan menulis dimiliki oleh setiap orang ditambah kegiatan menulis merupakan rutinitas harian yang telah dipelajari semenjak seseorang mulai memasuki bangku sekolah dasar. Namun yang membedakan adalah isi atau kualitas dari tulisan itu dan cara penyampaian kepada pembaca – apakah pembaca benar-benar mampu memahami secara keseluruhan isi yang dimaksud atau tidak, hal itu merupakan tugas penulis. Penulis tidak melulu memposisikan dirinya sebagai agen tetapi kadangkala ia juga harus merasakan menjadi penikmat.
Menulis seperti mengejar sesuatu, seperti hendak mendatangi tujuan. Penulis tidak akan berhenti sebelum benar-benar selesai dan menemukan poin yang diharapkan. Bahkan terkadang masih berkelanjutan karena merasa masih ada yang mengganjal dan belum terselesaikan.
Salah satu tanda penulis hebat adalah penulis yang tidak pernah kehabisan kata-kata. Tidak bisa dipungkiri bahwa senjata utama seorang penulis adalah kata-kata yang kemudian dirangkai menjadi kalimat berkembang menjadi paragraf lalu berkembang lagi menjadi cerita atau artikel. Perkayalah bahan bacaan dan istilah-istilah baru untuk menambah kualitas dalam menulis
Sebelum memulai menulis, ciptakanlah suasana santai dan tenang, baik itu dari dalam diri penulis maupun keadaan sekitar. Usahakan jangan menulis karena menuruti mood. Buatlah mood menuruti kemauan si penulis.
Menulis erat kaitannya dengan ide. Ide tidak akan datang dengan sendirinya, kamulah yang harus peka untuk menemukan ide-ide itu. Tempat baru, peristiwa, musik, film apapun bisa membantumu menemukan inspirasi baru. Lalu kembangkanlah ide dengan tidak memperlakukannya melalui satu sudut pandang saja. Gali sesuatu atau bagian dari ide itu dari sisi yang baru dan belum pernah terpikirkan oleh orang lain. Semisal, saat orang-orang hanya memandang buku sebagai benda mati dan berguna untuk dibaca, kamu bisa membayangkan atau berimajinasi bahwa buku itu hidup dan bisa berbicara. Tokoh cerita tidak harus makhluk hidup. Dengan ide baru itu kamu bisa menciptakan keunikan tersendiri dalam cerita yang kamu buat.
Menulislah sedikit demi sedikit, rutinitas menulis juga menentukan perkembangan kemampuanmu yang perlahan akan membentuk karakter atau kekhasan dari tulisan itu.
Jadi, jangan tunda-tunda lagi. Menulislah sedari sekarang. Cintailah dunia tulis menulis seperti kamu mencintai dirimu sendiri. Menulis? Kenapa tidak?

By: Lilian, Ikom B 2011

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls